Indonesian fermented fish products

Handbook of Animal-Based Fermented Food and Beverage Technology: Second Edition

Volumn , Issue , 2016, Pages 717-737

  Huda, Nurul ^a  

^a Universiti Sains Malaysia   (Malaysia)

Author keywords

[No Author keywords available]

Indexed keywords

FERMENTED FISHES; INDONESIANS;

EID: 85052174743     PISSN: None     EISSN: None     Source Type: Book    
DOI: None     Document Type: Chapter

References (68)

1. Badan Standarisasi Nasional. 1996. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI-01-4271-1996. Produk Kecap Ikan. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia.
2. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI-01-2346-2006. Produk Petis Udang. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia.
3. Basmal, J. 1992. Pembuatan kecap ikan. In: Kumpulan hasil-hasil penelitian pasca panen perikanan, edited by Suparno, S. Nasran, and E. Setiabudi, pp. 140-141. Jakarta: Balitbang Perikanan Indonesia.
4. Burhanuddin, S., Djamali, A., Martosewojo, S., and Hutomo, M. 1987. Sumber daya ikan manyung di Indonesia. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI.
5. Candra, J.I. 2006. Isolasi dan karakterisasi bakteri asam laktat dari produk bekasam ikan bandeng (Chanos chanos). Bogor: Skripsi Institut Pertanian Bogor.
6. Chasanah, E., Hutuely, L., and Hanafiah, T. A. R. 1994. Produk fermentasi ikan dari Maluku: Perubahan selama fermentasi dan kandungan nutrisi bekasang dari jeroan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). J. Pasca Panen Perikanan IV(3):8-14.
7. Damayanthi, E. 1991. Pengaruh pengolahan terhadap nilai giziprotein dan lemak ikan manyung (Arius thalassinus) dan ikan bandeng (Chanos chanos). Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
8. Departemen Kelautan dan Perikanan, 2010. Statistik perikanan tangkap. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia
9. Dewi, S. 2005. Identifikasi peptida gurih dan senyawa bernitrogen serta karakterisasi sensori senyawa berni-trogen yang berkontribusi terhadap rasa gurih ekstrak ikan asin jambal roti. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
10. Desniar, D., Peornomo, D., and Timoryana, V. D. B. 2007. Studi pembuatan kecap ikan selar (Caranx leptoleptis) dengan fermentasi spontan. In: Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2007. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada and Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
11. Desniar, Peornomo, D. and Wijatur, W. 2009. Pengaruh konsentrasi garam pada peda ikan kembung (Rastrelliger sp.) dengan fermentasi spontan. J. Pengolahan Hasil Perikanan Indones. XII(1):73-87.
12. Efendi, Y. 1995. Studi pendahuluan tentang pengolahan ikan tukai. In: Prosiding Symposium Nasional Perikanan Indonesia, pp. 152-163. Jakarta: Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) and Japan International Cooperation Agency (JICA)
13. Fakhrudin, A. 2009. Pemanfaatan air rebusan kupang putih (Corbula faba Hinds) untuk pengolahan petis den-gan penambahan berbagai pati-patian Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
14. Harikedua, S.D., Wijaya, C. H., and Adawiyah, D.R. 2009. Keterkaitan mutu fisiko-kimia dengan atribut sensori: "Bekasang." Paper presented at Seminar Nasional PATPI, Jakarta, 3-4 November 2009.
15. Hidayat, Y. W. 2000. Mempelajari efikasi insektisida Antiset 15 EC dan Antise 1.5 L terhadap lalat hijau Chrosomya megacepjala, lalat rumah Musca domestica dan kumbang Dermetes sp. pada ikan asin jambal roti. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
16. Huda, N. and Rosma, A. 2006. Budu and tukai: Endemic fermented fish products from West Sumatra. INFOFISH Int. 3/2006:49-51.
17. Ibrahim, B., Zahiruddin, W., and Sastra, W. 2009. Fermentasi rusip. In: Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia, edited by A. Permadi, Y.H. Sipahutar, Safuridjal, A. Basith, E. Sugriwa, A.N. Siregar, E.A. Thaib, R. Surya, and N. S. Wulandari, pp. 314-320. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan.
18. Idiyanti, T. and Arbianto, P. 1986. Identifikasi bakteri halofilik pengurai protein pada fermentasi ikan sisa/kecap ikan. Buletin Limbah Pangan II(3):149-159.
19. Ijong, F.G. and Ohta, Y. 1995. Microflora and chemical assessment of an Indonesian traditional fermented fish sauce "Bakasang." J. Fac. Appl. Biol. Sci. Hiroshima Univ. 34:95-100.
20. Ijong, F.G. and Ohta, Y. 1996. Physicochemical and microbiological changes associated with bakasang processing-A traditional Indonesian fermented fish sauce. J. Sci. Food Agric. 71:69-74.
21. Indiyati, T. and Arbianto, P. 1986. Identifikasi bakteri halofilik pengurai protein pada fermentasi ikan sisa/kecap ikan. Bul. Limbah Pangan II(3):149-159.
22. Irianto, H.E. 1999. Picungan, produk tradisional ikan fermentasi dari daerah Banten. Warta Penelitian Perikanan Indones. V(1):20-25.
23. Irianto, H.E., Indriati, N., Amini, S., and Sugiyono I. 2003. Study on the processing of picungan, a traditional fermented fish product from Banten. In: Proceedings of the JSPS-DGHE International Workshop on Processing Technology of Fisheries Products, edited by R. Ibrahim, pp. 139-144. Semarang: University Diponegoro
24. Irianto, H E and Irianto, G 1998. Traditional fermented fish products in Indonesia In: Fish Utilization in Asia and the Pacific. Proceedings of the APFIC Symposium, edited by D G James, pp 67-75 Bangkok: RAP Publication 1998/24.
25. Kobayashi, T., Kajiwara, M., Wahyuni, M., Kitakado, T., Hamada-Sato, N., Imada, C., and Watanabe, E. 2003. Isolation and characterization of halophilic lactic acid bacteria isolated from "terasi" shrimp paste: A traditional fermented seafood product in Indonesia. J. Gen. Appl. Microbiol. 49(5):279-286.
26. Kurniati, Y., Yuliana, N., and Wardana, D. K. 2010. Isolasi dan identifikasi bakteria asam laktat pada fermentasi ikan rusip. Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
27. Kusmarwati, A., Darmosuwito, S., and Lelana, I.Y.B. 2001. Pemeriksaan bakteri Staphylococcus aureus pada produk perikanan yang diolah secara tradisional di Kabupaten Bangka. Jurnal Perikanan 3(1):1-8.
28. Leksono, T. and Irasari, N. 1996. Studi pemanfaatan limbah udang untuk pembuatan petis. Terubuk 23(66):111-117.
29. Maamoen, A., Dahlia A., and Lukman, S. 2003. Cencaluk, Pudu some of traditional food from Riau. In: Proceeding of the JSPS-DGHE International Workshop on Processing Technology of Fisheries Products, edited by R. Ibrahim, pp. 202-206. Semarang: University Diponegoro.
30. Madani, A., Wardani, D. K., and Susilawati A.S. 2010. Karakterisasi rusip dari Pulau Bangka. Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung
31. Menajang, J. I. 1988. Aspek mikrobiologi dalam pembuatan peda ikan kembung (Rastrelliger branchysoma). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
32. Murtini, J. T. 1992. Bekasam ikan mas. In: Kumpulan hasil-hasil penelitian pasca panen perikanan, edited by Suparno, S. Nasran, and E. Setiabudi, pp. 135-136. Jakarta: Balitbang Perikanan Indonesia.
33. Murtini, J.T., Ariyani, F., Anggawati, A.M., and Nasran, S. 1991. Pengolahan bekasam ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Penelitian Pascapanen Perikanan 71:11-23.
34. Murtini, J. T., Yuliana, E., Nurjanah E., and Nasran, S. 1997. Pengaruh penambahan starter bakteri asam laktat pada pembuatan bekasam ikan sepat (Trichogaster trichopterus) terhadap mutu dan daya awetnya. J. Penelitian Perikanan Indones. 3(2):71-82.
35. Nio, O. K. 1992. Daftar analisis bahan makanan. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
36. Nisrina, H. 2007. Analisis mikrobiologis petis ikan produksi kabupaten Sumenep-Madura. Surabaya: Fakultas Biologi Institut Teknologi Sepuluh, November
37. Nuraniekmah, S. R. 1996. Pengaruh suhu perendaman terhadap aktifitas enzim propteolitik dan perkembangan bakteri pada pembuatan jambal roti dari ikan manyung (Arius thalassinus). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
38. Nurulita, E., Susilawati P., and Yuliana, N. 2010. Pengaruh penambahan kultur cair bakteri asam laktat pada rusip Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung
39. Poernomo, J. 1996. Pengaruh tapioka dan garam dalam fermentasi bakteri asam laktat jeroan ikan tuna (Thunnus sp.). Bul. Teknol. Hasil Perikanan II(2):64-73.
40. Poernomo, A., Suryaningrum, T.D., Ariyani, F., and Putro, S. 1984. Studies on the nutritive value and microbiology of traditional fishery products. Laporan Penelitian Teknol. Perikanan 30:9-19.
41. Poernomo, D., Suseno, S. H., and Wijatmoko, A. 2004. Pemanfaatan asam cuka, jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) untuk mengurangi bau amis petis ikan layang (Decapterus spp.). J. Pengolahan Hasil Perikanan Indones. 7(2):10-15.
42. Pramono, Y. B., Rahayu, E. Y., Suparmo, and Utami, T. 2009. Aktivitas antagonisme bakteri asam laktat hasil isolasi fermentasi petis daging tradisional. J. Indones. Tro. Anim. Agric. 34(1):22-27.
43. Putro, S 1993. Fish fermentation technology in Indonesia In: Fish Fermentation Technology, edited by C H Lee, K.H. Steinkraus, and P. J. A. Reilly, pp. 107-128. Tokyo: United Nations University Press.
44. Rachmi, A, Ekantari, N, and Budhiyanti, S A 2008. Penggunaan papain pada pembuatan kecap ikan dari lim-bah filet nila. In: Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2008. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada and Badan Riset Kelautan dan Perikanan. PP08.
45. Rahayu, S 1992. Pengolahan ikan peda In: Kumpulan hasil-hasil penelitian pasca panen perikanan, edited by Suparno, S. Nasran, and E. Setiabudi, pp. 133-134. Jakarta: Balitbang Perikanan Indonesia.
46. Rahayu, W. P., Ma'oen, S., Suliantari, and Fardiaz, D. 1992. Teknologi fermentasi hasil perikanan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
47. Rochima, E. 2005. Pengaruh fermentasi garam terhadap karakteristik jambal roti. Bul. Teknol. Hasil Perikanan VIII(2):46-56.
48. Salamah, E, Assik, A N, and Yuliati, I 1997. Upaya menurunkan kandungan timbal (pb) ikan manyung (Arius thalassinus) dan evaluasi mutu jambal roti yang dihasilkan. Bul. Teknol. Hasil Perikanan IV(2):5-7.
49. Salamah, E., Sukarsa, D.E., and Damayanti, N. K. 1995. Pengaruh konsentrasi gula dan garam terhadap mutu jambal roti. Bul. Teknol. Hasil Perikanan II(2):25-30.
50. Sani, M. 2001. Upaya pengolahan ikan Patin (Pagasius hypophthalmus) sebagai bahan baku ikan jambal roti. Bogor: Skripsi Institut Pertanian Bogor.
51. Santoso, J., Suwandi, R., Setyaningsih, L., and Santoso. 1995. Isolasi dan Indentif!kasi bakteri darl ikan asin jambal roti (Arius thalassinus) serta evaluasi karakteristlknya terhadap konsentrasi garam dalam media fish broth. Bul. Teknol. Hasil Perikanan I (1):70-79.
52. Sarnianto, P., Irianto, H. E., and Putro, S. 1984. Studies on the histamine contents of fermented fishery products. Laporan Penelitian Teknol. Perikanan 32:35-39.
53. Silalahi, J. R. S. 1994. Studi pengolahan naniura ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan penambahan asam asetat berbeda. Pekanbaru: Fakultas Perkanan Universitas Riau.
54. Subroto, W., Setiabudi, E., and Sjahrul, B. 1984. Preliminary study on production of bekasang. Laporan Penelitian Teknol. Perikanan 26:9-17.
55. Sugiyono, Irianto, H.E., Indriati, N., Amini, S., Rahayu, U., Sabarudin, and Suarga, E. J. 1999. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari produk bekasam. Laporan Teknis Bagian Proyek Penelitian dan Pengembangan Perikanan Slipi. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. (Short Report).
56. Suharna, C., Sya'rani, L., and Agustini, T. W. 2006. Kajian sistem manajemen mutu pada pengolahan ikan jambal roti di Pangandaran, Kabupaten Ciamis. J. Pasir Laut 2(1):13-25.
57. Sukarsa, D. 1979. Pembuatan peda dari ikan air tawar. In: Laporan Lokakarya Teknologi Pengolahan Ikan Secara Tradisional pp 94-100 Jakarta: Lembaga Penelitian Teknologi Perikanan
58. Suparman, A. 1993. Pembuatan kecap ikan dengan cara kombinasi hidrolisa enzimatis dan fermentasi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
59. Suparno and Murtini, J. 1992. Terasi bubuk. In: Kumpulan hasil-hasil penelitian pascapanen perikanan, edited by Suparno, S. Nasran, and E. Setiabudi, pp. 137-193. Jakarta: Baitbang Perikanan Indonesia.
60. Suprapti, M. L. 2001. Teknologi tepat guna membuatpetis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
61. Suptijah, P. 1998. Pemanfaatan ekstrak protease dalam fermentasi kecap udang. J. Pengolahan Hasil Perikanan Indones. V(2):19-23.
62. Surono, I. S. and Hosono, A. 1994a. Chemical and aerobic bacterial composition of "Terasi," a traditional fermented product from Indonesia. J. Food Hygien. Soc. Japan 35(3):299-304.
63. Surono, I. S. and Hosono, A. 1994b. Microflora and their enzyme profile in Terasi starter. Biosci. Biotechnol. Biochem. 58(6):1167-1169.
64. Syafii, A. 1988. Mutu mikrobiologi beberapa ragam peda. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
65. Van Veen, A. G. 1965. Fermented and dried seafood products in Southeast Asia. In: Fish as Food, Volume III: Processing Part 1, edited by G Borsgstrom, pp 227-250 New York: Academic Press
66. Vonistara, F. T., Palupi, R. D., and Muhammad, A. N. 2010. Proses fermentasi bekasam ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai salah satu upaya pengawetan produk perikanan. Bangka: Buletin FISHTECH Universitas Bangka
67. Widyasari, H. E. 2006. Teknologi pengawetan ikan kembung segar dengan menggunakan bahan alami biju picung (Pangium edule) Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
68. Yunizal. 1998. Pengolahan terasi udang. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian XX(1):4-6.