Remembering, misremembering and forgetting: The struggle over “serangan oemoem 1 maret 1949” in Yogyakarta, Indonesia

Asian Journal of Social Science

Volumn 29, Issue 3, 2001, Pages 471-494

  Ahimsa Putra, Heddy Shri ^a  

^a GADJAH MADA UNIVERSITY   (Indonesia)

Author keywords

[No Author keywords available]

Indexed keywords

WAR;

EID: 0035673658     PISSN: 15684849     EISSN: 15685314     Source Type: Journal    
DOI: 10.1163/156853101X00208     Document Type: Article

References (73)

1. Anon. 2000 Peresmian Tetenger Pelurusan SO 1 Maret, 1949. Yogyakarta (publisher not named).
2. Atmakusumah A, 1999 “Dua Versi Serangan Umum: Dari Hamengku Buwono DC dan Soeharto.” Kompas, 1 March, 1999, p. 4.
3. Benfell, S., 1999 “A Past Worth Forgetting: Politics and Institutionalization of War Memories in Japan”. Paper for the Annual Meeting of the American Political Science Association, Sept 2-5, 1999.
4. Dinas Sosial, 1993 Tempal-Tempat Bersejarah Perjuangan Bangsa di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Pemda DIY.
5. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional dan MSI, 1999 Bahan Pengajaran Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
6. Fentress, J. and C. Wickham, 1992 Social Memory. Oxford: Blackwell.
7. Fussell, P., 1975 The Great War and Modem Memory. Oxford: Oxford University Press.
8. Halbwachs, M., 1950 [1925] The Collective Memory. With an introduction by Mary' Douglas. New York: Harper-Colophon Books.
9. Hamengkubuwono IX, 1982 Takhta IJntuk Rakyat. Yogyakarta: Gramedia.
10. Haryasudirdja, P.K., 1997 Perang Kemerdekaan di Yogyakarta dan Sekitamya. Yogyakarta: Balai
11. Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. 2000 Peranan Wehrkreise III Pada Masa Perang Kemerdekaan Ke-Dua (1948-1949) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitamya. Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
12. Hutagalung, B. (unpublished) “Fakta Baru Mengenai Serangan Umum 1 Maret, 1949 Atas Yogyakarta”.
13. Hutton, P.H., 1993 History as an Art of Memory. Hanover: University Press of New England.
14. Moedjanto, G., 1999 “Sekitar Serangan Umum 1 Maret, 1949.” Conference paper, Univcrsitas Janabadra, Yogyakarta.
15. Priosupadmo, S., 1988 “Peristiwa 29 Juni, 1949”, Kompas, 5 June, 1988, p. 2.
16. Soeharto, 1991 Soeharto: Pikiran, Ucapan and Tindakan (Soeharto: My Thoughts, Words and Deeds, An Autobiography). Jakarta: Citra Lamtoro Gung Persada.
17. Sri Utami, Benny Sugito and Yudi Pranowo, 1999 Buku Petunjuk Kokksi Monumen Togpa Kembali. Yogyakarta: Badan Pengelola Monumen Yogya Kembali.
18. Suhartono, 1999 “Serangan Umum 1 Maret, 1949: Antara Negarawan dan Militer”. Conference paper, Universitas Janabadra, Yogyakarla.
19. Suwarno, PJ-, 1999 “Sejarah Serangan Umum 1 Maret, 1949”, Kompas, 2 March, 1999, p. 4.
20. Suwarno, PJ 2000 Prakarsa dan Pelaksana Serangan Umum 1 Maret, 1949. Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
21. Winter, J. and Sivan, E., 1999 “Setting the Framework,” in J. Winter and E. Sivan, eds., War and Remembrance in the Twentieth Century. Cambridge: Cambridge University Press, pp. 6-39.
22. Angkatan Bersenjata, 2 March, 1992 “Tajuk Rencana: Serangan Umum 1 Maret, 1949”.
23. Kompas, 16 January, 1985 “Kelompok Janur Kuning Menangkan Rancangan Monumen “Yogya Kembali”.
24. Kompas, 1 February, 1985 “Redaksi Yth.: Monumen Yogya Kembali”.
25. Kompas, 30 June, 1985 “Batu Pertama Monumen Yogya Diletakkan Hamengku Buwono IX”.
26. Kompas, 2 March, 1986 “Serangan Umum 1 Maret, 1949: Peristiwa Heroik yang Tidak Berdiri Sendiri”.
27. Kompas, 13 May, 1986 “Monumen “Yogya Kembali” Belum Menentu”.
28. Kompas, 8 August, 1986 “Penjualan Kaset Eagu untuk Dana Monumen Yogya Kembali”.
29. Kompas, 2 September, 1986 “Bertahap, Pembangunan Monumen Yogya Kembali”.
30. Kompas, 29 October, 1986 “Yayasan SU 1 Maret, 1949 Disahkan”.
31. Kompas, 20 December, 1986 “Pembangunan Monumen “Yogya Kembali” Dimulai”.
32. Kompas, 21 February, 1987 “Rangkaian Acara Memperingati Serangan Umum Yogyakarta”.
33. Kompas, 28 February, 1987 “Mengenang SO 1 Maret: Desa Bibis Mencatat Partisipasi Rakyat”.
34. Kompas, 2 March, 1987 “Paku Alam VIII: SO 1 Maret Bukan Cuma Perjuangan Militer”.
35. Kompas, 27 June, 1987 “Peringatan Yogya Kembali”.
36. Kompas, 2 March, 1988 “Peringatan SO 1 Maret”.
37. Kompas, 25 April, 1988 “Monumen Yogya Kembali: Jangan Paksakan Pem- bangunannya”.
38. Kompas, 26 April, 1988 “Monumen Yogya Kembali Terus Dikerjakan”.
39. Kompas, 27 January, 1989 “Monumen Yogya Kembali Diresmikan Tahun Ini”, p. 6.
40. Kompas, 1 March, 1989 “Presiden Soeharto: Perjuangan Masa Lalu Bukan Keber-hasilan Tanpa Kekurangan”, p. 12.
41. Kompas, 7 March, 1989 “Tim Seskoad Selesaikan Buku “Serangan Umum 1 Maret, 1949”, p. 1.
42. Kompas, 21 June, 1989 “Sulit Mencari Benda Asli untuk Monumen Yogya Kembali”, p. 11.
43. Kompas, 5 July, 1989 “Monumen Yogya Kembali Perkaya Yogyakarta sebagai Kota Budaya”, p. 6.
44. Kompas, 6 July, 1989 “Monumen Yogya Kembali Butuh Rp. 300 Juta/Tahun”
45. Kompas, 7 July, 1989 “Presiden Heningkan Cipta di Monumen Yogya Kembali”, p. 1.
46. Kompas 20 December, 1989 “Serangan Umum 1 Maret Punya Hasil Positif”, p. 12-15 June, 1991 “Daerah Sekilas”, p. 14.
47. Kompas, 18 October, 1992 “Tikus Ancam Benda Bersejarah di Monumen Yogya Kembali”, p. 13.
48. Kompas, 5 December, 1992 “Garbha Graha Monumen Yogya Kembali Berubah Fungsi”, p. 14.
49. Kompas, 23 February, 1993 “Serangan Oemoem 1 Maret, Pengakuan Politik Keda-ulatan RI”, p. 12.
50. Kompas, 26 July, 1993 “Daerah Sekilas”, p. 13.
51. Kompas, 3 March, 1994 “Serangan Umum 1 Maret, 1949 Diperingati di Yogyakarta”, p. 17.
52. Kompas, 10 October, 1994 “Sumitro Soal Serangan Umum 1 Maret’49”, p. 13.
53. Kompas, 31 December, 1994 “Presiden Soeharto Mengenai Serangan Umum 1 Maret: Pernah Terjadi Salah Paham Dengan Flamengkubuwono IX”.
54. Kompas, 2 March, 1995 “Presiden Soeharto: Negara Kebangsaan Yang Rapuh Ikatannya Selalu Tertinggal Dalam Persaingan”, p. 18.
55. Kompas, 19 March, 1995 “Pak Harto: Nekat, Tapi Penuh Perhitungan…”, p. 1
56. Kompas 20 March, 1995 “Serangan 1 Maret Dalam Kesaksian Letkol Soeharto”, p. 1.
57. Kompas, 24 June, 1995 “Presiden Akan Canangkan Hari Keluarga Nasional”, p. 3.
58. Kompas, 29 June, 1995 “Harganas Memilih Monumen Yogya Kembali”, p. 14.
59. Kompas, 2 March, 1997 “Serangan Oemoem 1 Maret: Bagian Dari Romantika Sejarah Bangsa”, p. 1.
60. Kompas, 9 October, 1998 “Pendidikan Sejarah Tidak Boleh Selewengkan dan Gelapkan Fakta”, p. 10.
61. Kompas, 1 March, 1999 “Serangan Oemoem 1 Maret, 1949: Perseteruan Pemaknaan Sejarah Itu”, p. 1.
62. Kompas, 2 March, 1999 “Peringatan SU 1 Maret, 1999 Jadi Ajang Protes Perlunya Pelurusan Sejarah”, p. 6.
63. Kompas, 24 June, 1999 “Orde Baru Lakukan Banyak Rekayasa Penulisan Sejarah”, p. 9.
64. Kompas, 1 March 2000 “Soeharto Bukan Penggagas Serangan Oemoem 1 Maret, 1949”, p., 19.
65. Kompas, 9 March 2000 “A.H. Nasution: Banyak Tuntutan Masyarakat Tidak Tunjukkan Esensi Reformasi”, p. 6.
66. Kompas, 11 March 2000 “Menurut Dokumcn BBC London: Hamengkubuwono IX Penggagas Serangan Oemoem”, p. 9.
67. Kompas, 10 April 2000 “Belum Semua Guru Dapal Suplemen Sejarah”, p. 9.
68. Kompas, 13 April 2000 “Suplemen Pelajaran Sejarah: Tarik Ulur Kebenaran dan Kekuasaan”, p. 7.
69. Merdeka, 29 February, 1992 “Serangan Umum 1 Maret Bukan Peristiwa Berdiri Sendiri”.
70. Merdeka, 1 March, 1998 “Menggugat Inspirator Serangan 1 Maret: Itu Inisiatif Sultan IX, Bukan Soeharto”.
71. Pelita, 29 February, 1992 “Semangat Pelaku SU 1 Maret Tak Pernah Luntur”.
72. Republika, 30 September, 1998 “Sultan Hamengkubuwono IX Pernah Luruskan SO 1 Maret, 1949”.
73. Suara Karya, 1 March, 1992 “Mengenang Serangan Oemoem 1 Maret, 1949 di Yogyakarta”